Back to School.. #2

Back to school!

Slogan iklan atribut perlengkapan sekolah yang sering muncul di tivi-tivi setiap pergantian tahun ajaran baru.. Dulu, semasa saya masih berstatus sebagai siswa, eneg rasanya mendengar kalimat tersebut.. Membayangkan jam pelajaran yang membosankan, tugas dan PR yang banyak, ulangan yang bejibun, dan serentetan kegiatan belajar mengajar yang mengantre setahun ke depan..

Setelah sekian lama melepas status tersebut, ternyata sekarang senang rasanya mendapati diri saya dan teman-teman berada sekolah.. Seperti menjadi siswa lagi.. Back to school! Kangen.. Dari kebersamaan bersama teman-teman hingga remidi ujian kenaikan kelas..

Berbagai perasaan dapat tiba-tiba hadir saat berada di sekolah yang telah lama kami tinggalkan itu.. Senang, masih diberi kesempatan berkunjung.. Haru, mengenang semua perjuangan yang pernah kami lalui bersama.. Sedih, menyadari bahwa semua sudut tak lagi sama, menyadarkan usia tak lagi muda.. Semua perubahan yang terjadi mengingatkan kami bahwa kehidupan terus berjalan..

Jika kamu terus hidup dalam kenangan, semua yang dulu kamu kenal pelan-pelan akan meninggalkan kamu sendiri, tanpa kamu sadari..

Saatnya beranjak.. Keep moving and keep fighting! ;- )

40693076ef4011e2800122000a1fbf61_7

Satu yang kami temukan belum berubah dari kunjungan kami sore itu : pohon beringin tua di halaman depan sekolah..

Antara Cinta dan Suka..

Aku tak tahu mana yang lebih aneh : cinta atau aku?

Betapa cinta itu aneh.. Mungkin banyak yang sependapat.. Terlepas dari bagaimana rasanya yang tak dapat dijelaskan pun digambarkan, kepada siapa kita jatuh cinta dan kapan cinta itu datang dan pergi adalah suatu hal yang ajaib dan tak terduga..

Aku sangat mencintainya.. Pria ini yang sekarang menjadi kekasihku (semoga yang terakhir dan satu-satunya, amin).. Sejujurnya dan sejauh ini, dia adalah pria yang sangat baik.. Bahkan paling baik yang pernah aku temui, dan di mataku dia nyaris sempurna..

Tampan itu relatif.. Namun aku jatuh cinta padanya bukan utama mengenai parasnya.. Dia tampan, menurutku.. Namun aku mencintai sifatnya.. Dia pria yang penuh semangat, pekerja keras, bertanggung jawab, gesit, tanggap, dan bisa diandalkan.. Meskipun beberapa sifat yang kurang aku sukai akhirnya ku temukan juga dalam dirinya, namun semua kebaikannya mampu menutupinya dengan rapi.. Atau mungkin, memang karena cinta itu buta.. Atau cinta itu aneh.. Entahlah..

Di sisi lain, aku.. Terkadang aku merasa seperti dua sisi koin yang saling bertolak belakang, namun keduanya ada pada diriku.. Mungkin semua manusia memang begitu, memiliki potensi yang sama, hanya berbeda yang diasah saja..

sumber: http://desioktariana.blogspot.com/2010_11_01_archive.html

:)

Kembali padaku, aku adalah orang yang sangat setia.. Menurutku.. Aku bahkan bisa bertahun-tahun mencintai seseorang tanpa mengenal dekat orang tersebut, bahkan tanpa pernah saling berbicara.. Celah pertama, keanehan ada padaku..

Di sisi lain, aku seseorang yang mudah sekali bersimpati terhadap orang lain, dalam hal ini: menyukai lawan jenis.. Tak perlu mengenalnya pun bahkan, aku bisa menyukai seseorang yang hanya mampir di kehidupanku selama satu bulan.. Atau satu minggu.. Tak butuh waktu lama mengenalnya, terkadang hanya melihat seseorang bicara pun aku bisa langsung menyukainya.. Pada titik paling ekstrim aku bahkan bisa tergila-gila padanya..

Bila sekilas saja membandingkan, antara yang disuka dengan yang dicinta, boleh jadi akan lebih baik yang disuka daripada yang dicinta, baik secara fisik maupun sifat.. Namun apabila ditanya atau misalnya disuruh memilih, apakah aku akan melepas yang ku cinta demi yang ku suka? Jawabanku : “TIDAK“..

Mengapa demikian?

Jika disuruh berimajinasi dan menjawab pertanyaan tersebut, mungkin Anda sama tidak bisa menjawabnya seperti halnya saya..

Namun di antaranya adalah karena telah ada begitu banyak kenangan indah antara saya dan orang yang saya cinta.. Meski tak selalu indah, namun jika saya kembali mengingat kebersamaan yang telah dilalui sekian tahun dan saya disuruh mengumpulkan satu per satu kenangan kecil yang kadang terlupakan, maka akan menyadarkan betapa banyak hal bahagia yang kita punya (dan betapa kecil masalah yang ada dibandingkan dengan kenangan yang telah lalu dan harapan yang akan datang).. Lalu, mengapa saya harus mengorbankan sesuatu yang pasti demi mengejar sesuatu yang tak pasti dan bisa jadi hanya bersifat sementara?

Mungkin, memang keduanya terletak pada level yang berbeda, antara suka dan cinta.. Atau mungkin, keanehan memang terletak pada cinta..

cinta bukan untuk dipikirkan, namun dirasakan.. May we found our own love.. :-)

*tribute to : 愛の夫

When We’re Admiring Someone :)

Kita tak sebaya.. Aku tahu.. Kamu pun tahu.. Kenyataannya, kamu adalah yang paling sebaya di antara orang-orang lain di sekelilingku..

Awalnya aku kira kamu itu pendiam, kaku, dan pasif.. Mungkin tak hanya perkiraanku.. Namun, semakin lama mengobrol dengan kamu, aku menyadari bahwa kamu tak semembosankan itu..

Kamu jauh di atasku.. Bahkan ketika kamu telah memasuki Perguruan Tinggi, aku baru saja masuk sekolah menengahku yang pertama..

Awalnya aku kira kamu dewasa, berwibawa.. Mungkin memang tak sebatas perkiraanku saja.. Mungkin memang itu kenyataannya.. Tapi kamu tahu? Terkadang bahkan kamu membuatku merasa bahwa aku dan kamu memang sebaya!

Entahlah.. Mungkin aku terlalu dewasa.. Atau mungkin kamu terkadang seperti kanak-kanak..

Meskipun obrolan kita akan selalu sarat makna (inilah yang membuatku selalu suka berbicara denganmu), namun suasana yang kamu bawa, suasana yang tercipta di atmosfir maya pada masing-masing jendelaku dan jendelamu, rasanya sungguh hangat dan akrab..

Kamu membuatku merasa seperti aku kembali ke masa-masa sekolah.. Aku menemukan jiwamu, seperti jiwa seorang teman, sebaya, simpatik, penuh semangat serta canda..

May I have it, the conversation with you, forever?

Mungkin jawabannya “yes you may”.. But the next question is :

Can I?

Jawabannya akan berubah menjadi “No, you can’t“..

Aku dan kamu tahu, tak akan selamanya keadaan terjadi seperti ini.. Momen-momen yang kita punya, hanyalah sesaat.. Ketika kamu telah dimiliki seseorang, begitu pula aku, semuanya akan terhenti.. Berangsur-angsur..

Aku tak tahu, jika kamu tanya apakah arti semua ini.. Apakah ini suka? Aku tak yakin.. Saat ini ambisiku untuk memiliki kamu, begitu besar.. Berapi-api.. Begitu posesif.. Aku harap ini hanya perasaan terlanjur nyaman, yang berat jika harus kehilangan..

Can I have you, forever?

Mungkin jawabannya adalah “Of course you can!”.. I can even try to catch you, as much as I want.. But….

May I?

Di baris depan pasukan yang membatasi hatiku akan menjawabnya “No, you may not!”.. Aku terlanjur bukan untuk kamu.. Kamu pun tak akan terbersit untuk menginginkan aku..

Will I be disappionted? Maybe sure, a little bit.. Tapi aku yakin, apa yang ku genggam sekarang adalah takdirku, masa depan yang paling baik untukku.. Begitu pun kamu, akan kamu peluk takdirmu nantinya, di waktu yang terbaik untukmu..

Hanya saja, perasaan ini sedikit agak kacau dan tercampur aduk.. Mungkin ini rasanya.. When we admiring someone.. :)

*September-Desember, 2012*