When We’re Admiring Someone :)

Kita tak sebaya.. Aku tahu.. Kamu pun tahu.. Kenyataannya, kamu adalah yang paling sebaya di antara orang-orang lain di sekelilingku..

Awalnya aku kira kamu itu pendiam, kaku, dan pasif.. Mungkin tak hanya perkiraanku.. Namun, semakin lama mengobrol dengan kamu, aku menyadari bahwa kamu tak semembosankan itu..

Kamu jauh di atasku.. Bahkan ketika kamu telah memasuki Perguruan Tinggi, aku baru saja masuk sekolah menengahku yang pertama..

Awalnya aku kira kamu dewasa, berwibawa.. Mungkin memang tak sebatas perkiraanku saja.. Mungkin memang itu kenyataannya.. Tapi kamu tahu? Terkadang bahkan kamu membuatku merasa bahwa aku dan kamu memang sebaya!

Entahlah.. Mungkin aku terlalu dewasa.. Atau mungkin kamu terkadang seperti kanak-kanak..

Meskipun obrolan kita akan selalu sarat makna (inilah yang membuatku selalu suka berbicara denganmu), namun suasana yang kamu bawa, suasana yang tercipta di atmosfir maya pada masing-masing jendelaku dan jendelamu, rasanya sungguh hangat dan akrab..

Kamu membuatku merasa seperti aku kembali ke masa-masa sekolah.. Aku menemukan jiwamu, seperti jiwa seorang teman, sebaya, simpatik, penuh semangat serta canda..

May I have it, the conversation with you, forever?

Mungkin jawabannya “yes you may”.. But the next question is :

Can I?

Jawabannya akan berubah menjadi “No, you can’t“..

Aku dan kamu tahu, tak akan selamanya keadaan terjadi seperti ini.. Momen-momen yang kita punya, hanyalah sesaat.. Ketika kamu telah dimiliki seseorang, begitu pula aku, semuanya akan terhenti.. Berangsur-angsur..

Aku tak tahu, jika kamu tanya apakah arti semua ini.. Apakah ini suka? Aku tak yakin.. Saat ini ambisiku untuk memiliki kamu, begitu besar.. Berapi-api.. Begitu posesif.. Aku harap ini hanya perasaan terlanjur nyaman, yang berat jika harus kehilangan..

Can I have you, forever?

Mungkin jawabannya adalah “Of course you can!”.. I can even try to catch you, as much as I want.. But….

May I?

Di baris depan pasukan yang membatasi hatiku akan menjawabnya “No, you may not!”.. Aku terlanjur bukan untuk kamu.. Kamu pun tak akan terbersit untuk menginginkan aku..

Will I be disappionted? Maybe sure, a little bit.. Tapi aku yakin, apa yang ku genggam sekarang adalah takdirku, masa depan yang paling baik untukku.. Begitu pun kamu, akan kamu peluk takdirmu nantinya, di waktu yang terbaik untukmu..

Hanya saja, perasaan ini sedikit agak kacau dan tercampur aduk.. Mungkin ini rasanya.. When we admiring someone.. :)

*September-Desember, 2012*

Entahlah..

langit biru..

Entahlah..

Mendengarnya akan pergi dalam hitungan hari membuatku seakan ingin mendekapnya erat..

Sangat erat hingga aku yakin ia akan tetap di sini..

Mungkin aku tak akan pernah menyangka.. Cinta akan bisa seposesif ini..

Entahlah..

Apa yang ku lakukan mungkin membuatnya sesak & tidak bisa bernafas..

Dan jauh di dalam hati aku tau bahwa apa yang ku lakukan mungkin salah..

Tapi tak sepenuhnya aku bisa mengendalikan diriku sendiri ketika perasaan itu datang..

Dan semua hal adalah legal dalam urusan cinta dan perang..

Entahlah..

*perasaan yang tak mau tenang malam ini..