Sudah berminggu-minggu semenjak terakhir kali aku memainkannya.. Sampai-sampai aku lupa kapan tepatnya..
Sebelumnya, hampir tak ada hari yang tak terisi oleh nada-nada tak tepat hasil dari memencet tuts yang salah.. Ya, sebelum aku sadar bahwa ternyata Alloh tak suka semua itu..
Sudah berminggu-minggu.. Hening dan sepi.. Dan aku baik-baik saja.. Menyayangkan? Sedikit.. Mungkin.. Awalnya merasa menyia-nyiakan kemampuan yang telah diberikan Alloh.. Tapi toh yang memberi saja tak suka, pastilah jika aku mampu menahannya, akan dilipatkan balasan untukku..
Sudah berminggu-minggu aman, hingga hari tiba hari ini.. Pagi ini Ibu bergumam..
Sudah lama aku tak mendengarmu bermain piano..
Dari ribuan kata yang ingin ku lontarkan, hanya menyisakan sesimpul senyum..
Ah, Ibu.. Andai saja engkau tahu, betapa keinginanku untuk memainkannya menggebu-gebu di dalam sini..
Ingin rasanya kembali memainkan sebuah lagu untukmu, Ibu.. Mengingat engkau dulu pernah berkata bahwa engkau sangat suka mendengarkan aku memainkannya.. Mengingat setiap kali aku memainkannya engkau akan dengan antusias berusaha membujukku agar mau menyalakan sound system, agar alunan suaranya terdengar lebih keras lagi.. Sesederhana itu menyenangkanmu, Ibu.. Tapi aku takut.. Suatu waktu, bukan di dunia ini.. Dia..
Berat memang.. Tapi aku masih bertahan.. Dan mencoba terus bertahan.. Atau setidaknya aku mencoba.. Mengurangi, mengendalikan.. Perlahan.. Entah sampai kapan.. Aku ingin selamanya.. Aku ingin abadi dalam surga-Nya..
*Minggu pagi, 13.01.13 cantik nian tanggal hari ini..*
Link to : first thought..